Senin, 17 Mei 2010

BUTA AKSARA DI GRESIK

Sebanyak 7.693 Orang Buta Huruf di Gresik. Hingga akhir tahun 2008, penduduk Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang buta huruf tercatat 7.693 orang. Angka itu berdasarkan dari data jumlah penduduk buta aksara tingkat lanjutan usia 15-60 tahun, hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Chusaini Mustas, melalui Kepala Seksi Pendidikan Keaksaraan, Syahroni, Minggu.
Dari hasil survei Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik (PBS) Gresik, Kepala Dinas Kabupaten Gresik juga mengatakan bahwa angka buta aksara didominasi perempuan, yakni 5.567 perempuan, sementara laki-laki tercatat 2.126 orang. Menurutnya, angka itu lebih tinggi dari data jumlah penduduk buta aksara tingkat dasar usia 45-60 pada tahun 2008, yakni sebanyak 1.457 orang. Sebelumnya, tahun 2007, tercatat 2.670 orang.
Umumnya keaksaraan fungsional (KF) atau warga belajar yang buta aksara tingkat dasar, mulai 0-6 bulan, didominasi perempuan, katanya. Ia juga menyebutkan, KF pada tahun 2007, khusus perempuan mencapai 2.253 orang, sedangkan 2008 turun menjadi 1.230 orang. Sementara jumlah penduduk buta aksara tingkat dasar usia 15-44 tahun pada tahun 2002 tercatat 6.973 orang, dan pada tahun 2006 turun menjadi 1.286 jiwa.
Syahroni menargetkan pada tahun 2009 jumlah KF turun sekitar 20 persen. Dengan demikian, dari 7.693 orang tergarap 1.539 orang yang akan mengikuti wajib belajar. Kami berharap pada tahun ini angka buta aksara turun menjadi 6.154 orang. Kemudian, 2012, Gresik bebas dari buta huruf, katanya optimistis. Ia menyebutkan, dari 18 kecamatan di Gresik, Kecamatan Benjeng dan Duduk menduduki peringkat tertinggi angka buta aksaranya. Syahroni menjelaskan, KF di Gresik umumnya bukan karena putus sekolah, melainkan karena faktor usia sehingga mereka lebih memilih program belajar kejar paket untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk ijazah mereka berstatus Sukma 1 (Surat Keterangan Melek Aksara,red.), imbuhnya.
Selama ini mereka belajar di bawah naungan tiga lembaga pendidikan nonformal, di antaranya melalui PKK, Muslimat, dan Forum Tenaga Lapangan Dinas Pendidikan Gresik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar